Pak Amir Samsudin adalah seorang pedagang mangga di Pasar Tambun. Mangga simanalagi pada hari ini dijual di pasaran seharga Rp. 6.000,00/kg. Kemarin, Pak Amir baru saja membeli mangga dari Ibu Tutik, tetangga samping rumahnya. Dengan begitu, Pak Amir sebenarnya bisa menjual harga mangga sebesar Rp, 4.000,00 per kg. Sementara itu, Bu Sinta yang baru saja gajian, membawa uang ke pasar sebesar Rp. 10.000,00. Asumsi Bu Sinta, harga mangga simanalagi Rp. 10.000,00. Karena harganya lebih murah, maka Bu Sinta membelinya 6.5 kg.
- Analisalah kasus di atas dan golongkanlah Pak Amir dan Bu Sinta termasuk ke dalam jenis penjual dan pembeli yang seperti apa ?
- Berapakah premi konsumen dan produsen yang dimiliki Pak Amir dan Bu Sinta?
- Tuliskan Hukum Permintaan dan Penawaran dan berikan contoh nyata dalam kehidupanmu sehari-hari!
- Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran!
- Fungsi permintaan Qd = 210 – 3P dan fungsi penawaran Q = -40 + 2P. Buatkan kurva keseimbangan !
- Perhatikan tabel berikut :
Harga | Jumlah |
Rp. 2000 Rp. 4000 | 300 500 |
- Hitunglah koefisien elastisitasnya !
JAWAB.
1.pak Amir : Pembeli Supermarginal dan Bu Sinta : pembeli supermarginal.
2. premi (bu sinta) = 4.000 dan premi (pak amir) = 6.000
3. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin
turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi
ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau
faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum
penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:
“Semakin
tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila
faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Contoh:
penjualan daging ayam. Pada tingkat
harga Rp. 11.000/kg, penjual daging ayam hanya bersedia menjual ayam sebanyak 25 kg. Selanjutnya jika harga naik
menjadi Rp. 13.000/ kg. Penjual tersebut bersedia menambah penawarannya menjadi
40 kg. Begitu seterusnya sampai
harga mencapai Rp. 14.000/kg. Penjual daging ayam makin berani menawarkan
jumlah yang makin tinggi, yaitu 60 kg.
Makin tinggi harga. Makin tinggi pula jumlah daging ayam yang ditawarkan.
Hal ini disebabkan keuntungan yang akan diperoleh makin tinggi.
Sekarang katakanlah harga daging ayam
tiba-tiba turun dari Rp. 12.000/ kg menjadi Rp. 10.000/ kg. Pada tingkat harga
yang rendah itu, penjual hanya bersedia menjualnya sebanyak 30 kg. Ia berpikir lebih baik ayam yang
masih hidup tidak dipotong dulu dan disimpan di kandang untuk dijual nanti
ketika harga meningkat lagi.
4. faktor yang mempengaruhi permintaan : selera,Harga barang,peringatan harga dimasa datang,intensitas kebutuhan konsumen,pendapatan konsumen. ==> faktor yang mempengaruhi penawaran:harga barang/jasa,teknologi produksi,harga input/ biaya produksi,Ekspestasi penjual/produsen,Keuntungan yang diinginkan
oleh produsen,Banyaknya penjual/pesaing.
5. Fungsi permintaan Qd = 210-3P
Fungsi Penawaran Qs
= -40+2P
Qd=Qs
210-3P=-40+2P
-3P-2P=-40-210
-5P=-250
P=-250/-5
P=50
Qs=-40+2.50
Qs=-40+100
Qs=60
E (60,50)
Qd = 210-3P
6. Fungsi
Penawaran :
Tipot Q, P=0
Qd=210-3P
Qd=210-3.0
Qd=210
Q=210-3P
(210,0)
Tipot P, Q=0
0=210-3P
3P=210
P=210/3
P=70
(0,70)
Qs=-40+2P
Tipot Q, P=0
Qs=-40+2P
Qs=-40+2.0
Qs=-40
(-40,0)
Qs=-40+2P
Tipot P, Q=0
Qs=-40+2P
0=-40+2P
-2P=-40
P=-40/-2
P=20
(0,20)
Kurvanya nyusul.
P-P1/P2-P1=Q-Q1/Q2-Q1
P-2.000/4.000-2.000=Q-300/500-300
P-2.000/2.000=Q-300/200
200(P-2000)=2.000(Q-300)
200P-400.000=2.000Q-600.000
200P=2.000Q-600.000+400.000
200P=2.000Q-200.000
P=2.000Q/200-200.000/200
P=10Q-1.000
-->
200P=2.000Q-200.000
-2.000Q=-200.000-200P
Q=-200.000/-2.000-200P/2.000
Q=100+1/10
Koefisien Elastisitas
:
(Delta)Q/(Delta)PxP/Q
200/2.000X2.000/300
60.000/4.000.000
0,015
(E<1 :
Inelastis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar